Start-up adalah keadaan dimana suatu usaha atau bisnis yang masih
terbilang skala kecil sampai menengah, dan hanya memiliki beberapa karyawan.
Ini adalah sebuah masa awal terbentuknya sebuah usaha sebelum akhirnya menjadi
sebuah perusahaan atau korporasi.
Sebelum terbentuk sebuah perusahaan,
para entrepreneur harus bisa bertahan dan memiliki strategi yang baik,
karena start-up merupakan masa dimana sebuah bisnis mengalami ketidakstabilan,
kadang bisa sampai untung besar atau bahkan rugi besar pula.
Fakta menunjukan hanya 20% start-up
yang dapat bertahan dan menjadi sebuah perusahaan besar. 80% sisanya akan gugur
pada 5 tahun pertama ketika startup itu didirikan. Tapi tenang, ada
beberapa cara agar anda sebagai seorang entrepreneur dalam membuat bisnis anda
melewati masa startup ini menjadi sebuah perusahaan yang besar.
1.
Mulai dengan ide yang hebat
Kelihatannya memang sangat mudah,
tapi percayalah, untuk mendapatkan
sebuah ide yang hebat, dibutuhkan usaha yang hebat juga, karena
tidak mudah mendapatkannya.
Jika anda mempunyai ide yang hebat,
dan dapat mengidentifikasikan pasar yang akan dituju untuk menjual ide
tersebut, maka bisnis yang anda dirikan akan tumbuh dengan
cepat. Pertumbuhan yang cepat ini juga akan menarik perhatian para
investor untuk mengambil bagian dan memberikan dana mereka untuk anda kelola.
Tapi jika anda telah merasa bisnis
yang anda dirikan sudah tidak menunjukan sebuah pertumbuhan, entah itu karena
ide anda sudah mulai tidak cocok lagi dengan pasar, atau kapasitas pasar yang
tidak mendukung, sudah saatnya anda melakukan sebuah “pivot” di bisnis
anda.
Pivot adalah trik dimana anda
mengubah ide anda ke arah yang berbeda, dan tentunya pasar yang berbeda. Anda
harus bisa mem-pivot bisnis anda sampai ide anda benar-benar bekerja dan
menghasilkan keuntungan.
2.
Cari orang-orang terbaik untuk start-up anda
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tim
dibalik sebuah startup sangat menentukan masa depan dari bisnis anda. Biasanya
pada masa startup, bisnis anda memiliki antara 1 sampai 10 karyawan. Pastikan
mereka adalah orang-orang yang spesial yang mampu membantu anda menjalankan
bisnis anda. Mereka haruslah kreatif, fleksibel dan juga agresif dalam membuat
inovasi.
Untuk membangun sebuah perusahaan
yang besar, anda membutuhkan orang-orang yang memiliki keahlian yang khusus
pada masa start-up. Mereka harus ahli pada bidangnya, untuk menghindari
sebuah kesalahan fatal yang dapat menghancurkan bisnis anda.
Jika ide anda tidak mampu membuat
para investor tertarik dengan bisnis anda, buatlah sebuah tim yang solid yang
mampu menjual ide tersebut, dengan begitu para investor berangsur-angsur akan
melirik bisnis anda.
3.
Jangan berpatokan dengan latar belakang pendidikan
Pendidikan tinggi dapat menjadi
indikator dari keahlian mereka. Tapi, penting sekali untuk memahami bahwa
pendidikan rendah tidak menentukan kurangnya keahlian. Anda tidak harus
merekrut orang-orang lulusan universitas terkenal dengan gelar MBA untuk start-up
anda.
Ingat sekarang adalah keadaan dimana
informasi dapat bertukar secara cepat, orang-orang dapat belajar melalui
internet tanpa harus membayar biaya mahal-mahal untuk kuliah. Kadang
orang-orang ini lebih ahli dibanding mereka yang belajar bertahun-tahun di
universitas.
Faktanya jarang orang pintar yang
menjadi seorang pengusaha sukses, karena ini adalah dunia entrepreneurship
dimana hanya orang-orang yang berani mengambil resiko yang dapat menjadi
sukses. Banyak orang-orang sukses yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan tinggi, contohnya adalah Bill Gates
dan Steve Jobs.
4.
Jangan terlalu terikat kepada karyawan.
Jika anda telah berhasil membuat
bisnis anda berjalan dan mempunyai beberapa klien, ini saatnya untuk
mengembangkan usaha anda. Mungkin anda harus merekrut orang-orang baru untuk
menjadi tim dengan karyawan pertama anda. Semakin berkembang, semakin banyak
juga karyawan yang harus anda rekrut.
Pada dasarnya, beberapa karyawan
lama anda mungkin dapat beradaptasi dengan transisi dan pertumbuhan perusahaan
anda, tapi ada juga yang tidak bisa. Ini fakta. Jika anda merasa ada karyawan
anda yang tidak bisa beradaptasi dengan pertumbuhan ini, anda harus berbicara
kepada mereka untuk dapat membuat mereka bisa beradaptasi. Namun jika memang
tidak bisa, ada baiknya anda untuk melepasnya dari perusahaan anda.
Kadang orang-orang yang sangat
berjasa saat awal perusahaan anda harus bisa anda lepaskan jika tidak lagi
dapat beradaptasi dengan misi dan kebutuhan perusahaan, ini adalah sebuah hal
yang harus diterima.
5.
Buat tim yang transparan
Ini adalah poin terakhir, tapi juga
poin yang paling penting. Sebuah tim harus bisa saling transparan satu sama
lain, mereka harus terbuka mengenai keadaan dalam perusahaan terutama jika
bisnis anda masih dalam masa start-up. Dimana karyawan anda
bekerja keras untuk membuat bisnis anda hidup.
Mereka berhak tahu tentang informasi
dari manajemen dan akan mengharapkan keadaan perusahaan yang jujur. Karena masa
start-up adalah masa yang penuh dengan resiko, karyawan harus mendapat
informasi yang transparan kapanpun dan dimanapun. Dalam hal ini, jika bisnis
anda mengalami sebuah berita buruk, para karyawan tidak terlalu terkejut,
karena mereka telah tahu dari sebelumnya.
Mendirikan sebuah start-up
adalah hal yang sulit, tapi membuat start-up tersebut sampai menjadi sebuah
perusahaan bisa menjadi sangat sulit. Jika anda mempunyai ide yang hebat dan
tim yang solid dibalik produk anda, bisnis anda berpotensi untuk berkembang.
Dan jika anda bisa menjadi manajer yang baik dari ide dan tim hebat anda, pasti
perusahaan ana akan bisa meraih sukses dalam jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar